1 Ton Lebih BBM Bersubsidi Disita Polisi dari Sejumlah Kios

0

AKBP Sandi Sultan

Merauke, PSP – Polres Merauke mengambil langkah tegas dalam persoalan BBM bersubsidi. Tercatat ada 1 ton lebih bahan bakar minyak (BBM) yang diamankan dan disita petugas Polsek Sota dari sejumlah kios yang melakukan penjualan eceran di Kampung Sota, Kabupaten Merauke, Senin (20/2). BBM tersebut kini sudah diamankan  guna proses lebih lanjut.

“BBM itu diamankan dari sekitar 7 hingga 8 kios milik masyarakat,” terang Kapolres Merauke, AKBP Sandi Sultan, saat dikonfirmasi di Mapolres, kemarin.

BBM itu sebelumnya dibeli oleh para pengecer dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terdekat. Lalu, dijual kembali dengan harga diatas subsidi.  Hal ini akan mengurangi kebutuhan masyarakat  untuk kebutuhan BBM subsidi.

Atas penangkapan itu, Kapolres sendiri sudah memerintahkan Kasat Reskrim untuk berkoordinasi dengan Kapolsek Sota dalam proses penanganannya seperti apa dan seperti apa kronologis sebenarnya. Masyarakat yang menjual itu apakah  karena kurangnya pemahaman soal pengggunaan bbm subsidi.

Informasi yang saya terima dari Kapolsek, masyarakat masih kurang pemahaman,” ujarnya.

Kapolres juga meminta agar Kasat Reskrim dan Kapolsek memberikan pemahaman kepada jajaran  supaya melakukan pembinaan di masyarakat melalui bhabinkamtibmas. Sebab, apa yang dilakukan masyarakat itu dilarang dan ada UU yang mengaturnya.

“Di satu sisi, saya juga merasa prihatin, karena yang menjual ini kan masyarakat kecil. Untuk itu, nanti kita lihat perkembangan penyelidikannya seperti apa,” tukasnya.

Kapolres juga memberi peringatan jangan sampai ada keterlibatan oknum anggotanya dalam penjualan BBM subdisi itu. Bila ada, akan ditindak tegas.

Ditanya soal keberadaan pengecer BBM di kota Meruake yang juga menjamur, Kapolres menyebut, sudah membicarakannya dengan Pemerintah daerah dan Pertamina. Dimana, sebagai langkah awal Pertamina diminta melakukan sosialiasai dan mengkalkulasikan kebutuhan masyarakat. Sebab, kebutuhan masyarakat semakin meningkat apalagi menyambut provinsi Papua Selatan. “Saya terus melakukan pemantauan soal masalah BBM ini. Di Polres sendiri masih ada dua kasus BBM yang sedang berproses,” tegasnya.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *