Sukseskan Food Estate, Mentan dan Wamenhan Kunker ke Merauke
Merauke, PSP – Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke kabupaten Merauke pada 16-17 April 2024.
Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengatakan kunker Mentan dan Wamenhan tersebut untuk meninjau secara langsung program Food Estate di kawasan Merauke untuk dikembangkan lebih maksimal.
“ Besok (Hari ini, Red) ada kunjungan Wamenhan, hari ini (kemarin, Red) ada kunjungan Menteri Pertanian. Ini dalam rangka sukses program Food Estate sehingga memang atensi dari presiden terpilih bapak Prabowo agar besok Indonesia menjadi kuat pangannya, kita menjadi swasembada pangannya, itu salah satu tekad beliau agar Indonesia ini sukses pangan,” katanya kepada wartawan di VIP Room Bandara Mopah Merauke, Selasa (16/4).
Bupati Romanus menjelaskan ketika dirinya presentasi di Wamenhan dan langsung di respon bersama dengan departemen pertanian. Dimana setelah presentasi selesai lalu diputuskan untuk dilanjutkan lagi presentasi detail didampingi oleh staf ahli Kemehan bersama menteri Pertanian dan diputuskan untuk segera kunjungan lapangan untuk melihat potret real Food Estate di Merauke agar mendesainnya dengan baik.
“ Dari konsep itu salah satu turunannya adalah bahwa Food Estate akan kita coba kelola dengan baik lintas departemen, TNI-Polri terlibat seluruhnya untuk kita kelola dengan baik di Merauke. Karena Merauke punya lahan potensial untuk pengembangan pertanian dalam skala besar, dalam skala industri,” jelasnya.
Dirinya menuturkan selama ini pengelolaan pertanian di Merauke hanya dengan tenaga manusia dan dalam skala rumah tangga oleh para petani dengan lahan masing-masing kepala keluarga, untuk itu dirinya upayakan dengan pengolahan lebih maksimal, Merauke akan mengarah pada industrialisasi pertanian. “ Ini pararel dilakukan, dulu kita pernah lakukan ekstensifikasi, dari perluasan yang kami lakukan ada misalnya kami punya eksisting sekarang lahan yang sudah menjadi lahan yang siap tanam itu dari luas tanam yang selalu ditetapkan oleh Dinas Pertanian itu kurang lebih sekitar 67 ribuan hektare, realnya selalu jatuh sekitar 50 ribu hektare, ini berarti belum maksimal kita kelola lahan yang sudah jadi. Jadi intensifikasi juga ekstensifikasi tetap akan menjadi atensi dari semua tapi ini pengelolaannya coba dibicarakan bersama dengan Menteri Pertanian didukung Menhan untuk pengelolaan pertanian lebih baik agar sukses pangan Indonesia bisa tercapai,” pungkasnya.[JON-NAL]