Pranoto, Si Pengamen Jalanan yang Curi Perhatian Para Pengendara

0

Pranoto saat berada di jalan raya Mandala. Foto: PSP/NAL

Merauke,PSP- Bagi yang rutin melintas di jalan raya Mandala pasti sering melihat Laki-laki paruh baya yang bernyayi di pinggir jalan dengan menggunakan pengeras suara atau speaker yang diangkut dengan gerobak. Ya,… dialah Pranoto pengamen jalanan yang sering mangkal di seputaran jalan Mandala Merauke.  

Dengan kostum sedikit nyentrik, setiap sore hari Pranoto dengan penuh percaya diri tampil bak penyayi terkenal mendendangkan lagu-lagu nostalgia di pelantaran toko. Istrinya selalu setia mendampingi kemanapun Pranoto membawa gerobak speakernya.

Kepada Papua Selatan Pos, Pranoto mengisahkan mengapa dirinya bisa menjadi pengamen jalanan. Berawal dari hobi bernyayi Pranoto  bersama temannya mengamen dengan membentuk orkestra. Tetapi seiring berjalannya waktu Pranoto memutuskan bersolo karir dengan mengamen karoke berjalalan. Sejak tahun 1982 Pranoto menjadi pengamen jalanan. Awalnya mengamen di Surabaya lalu ke Jogja, Jakarta, Lampung dan Kalimantan. Setelah pindah-pindah ke beberapa tempat, akhirnya Pranoto ke Papua. Tanah Merah sebagai tempat singgah pertama di Papua. Emapat tahun lebih Pranoto mengamen di kota sejarah itu.

“ Ada beberapa orang yang memberi masukan kepada saya, agar mencoba mengamen di Merauke. Karena di Merauke, belum ada pengamen yang seperti saya. Dari masukan itu, akhirnya saya ke Merauke, bersama istri saya,” kata Pranoto.

Diluar dugaan Pranoto. Selama berkarir jadi pengamen Cuma di Merauke, penghasilannya yang paling tinggi. “ dari mulai saya mengamen di surabaya, jogja, sumatra dan tempat lainnya hanya di merauke yang pendapatannya cukup besar,” ujar Pria yang tahun depan menginjak usia 66 tahun ini.

Perjuangan Pranoto mengamen patut diacungi jempol. Pasalnya selama mengamen di Merauke, Pranoto sudah keliling Merauke hingga ke Kurik. Pranoto bersama istrinya mendorong gerobak speaker sampai ke kurik.

“ Saya bersama istri berjalan kaki mendorong gerobrak sampai kurik. Di sepanjang jalan, ketika melintas di salah satu kampung barulah saya beraksi dan seterusnya sampai ke kurik,” kata Pranoto.

Dari hasil mengamen ini, Pranoto berhasil menguliahkan putri bungsunya hingga wisuda. “ Tahun ini anak saya yang bungsu sudah wisuda dan dia sudah menjadi apoteker,” kata Paranoto dengan bangga. Pranoto mengungkapkan dirinya sangat betah di Merauke dan belum ada niatnya untuk pindah tempat. “ Sampai saat ini belum terpikir untuk pindah dari Merauke. Saya masih mau menghibur masyarakat Merauke dengan suara saya. Saya juga akan mengembangkan gerobak speaker saya dengan sound system terbaru dan yang lebih baik,” ujarnya tersenyum.(NAL-LRM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *