Stasiun Klimatologi Merauke Prakirakan Akhir September Masuk Musim Hujan

0
kepala Stasiun Klimatologi Merauke, Sulaiman didampingi kepala Stasiun Meteorologi Mopah Merauke, Gatot Rudiantoro.

kepala Stasiun Klimatologi Merauke, Sulaiman didampingi kepala Stasiun Meteorologi Mopah Merauke, Gatot Rudiantoro. Foto: PSP/JON

Merauke, PSP – Stasiun Klimatologi Merauke mengungkapkan secara umum sebagian wilayah Papua Selatan termasuk wilayah Merauke sudah memasuki musim hujan pada akhir bulan September dan bulan November. Beberapa bulan terakhir di wilayah Merauke setiap siang menjelang sore hari langit terlihat mendung lalu kemudian diikuti hujan dengan intensitas ringan – lebat dan disertai angin kencang. Beberapa wilayah lainnya di Papua Selatan, seperti Kabupaten Mappi, Asmat, Boven Digoel, Mimika, Deiyai, Dogiyai, dan Nduga umumnya mengalami pola tipe 1 musim yakni, hujan sepanjang tahun, artinya kejadian curah hujan yang terjadi belum dapat diketahui secara pasti kapan awal musim hujannya atau awal musim kemaraunya.

Menurut Stasiun Klimatologi Merauke puncak musim hujan ini akan terjadi pada bulan Desember 2022, Januari 2023 dan Maret 2023, artinya hujan yang terjadi saat ini merupakan hujan awal yang masih akan terjadi sepanjang 2-3 bulan kedepan. Untuk itu, perlu kesiapan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman bencana yang disebabkan oleh hujan seperti banjir di masa-masa mendatang agar tidak menjadi musibah.

“ Diperkirakaan akan terjadi untuk wilayah Merauke sendiri di Naukenjerai puncak musim hujan di bulan Maret, kemudian yang untuk sebagian di Merauke itu di bulan Januari,” kata kepala Stasiun Klimatologi Merauke, Sulaiman didampingi kepala Stasiun Meteorologi Mopah Merauke, Gatot Rudiantoro saat menyampaikan Press Realese, Kamis (22/9).

Menindaklanjuti informasi dari Stasiun Klimatologi Merauke tentang prakiraan musim hujan tahun 2022/2023 di wilayah Papua Selatan yang semula hanyalah 1 Zona Musim (ZOM), kini sudah menjadi 13 ZOM. Dimana 5 ZOM dapat diprediksi kapan terjadi awal musim hujan atau awal musim kemarau dan 8 ZOM lainnya mengalami pola tipe 1 musim yakni, hujan sepanjang tahun.

Berdasarkan update perkembangan kondisi dinamika atmosfer – lautan; Indeks ENSO dalam kondisi La Nina Moderat diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2022. Pergerakan angin Monsun Australia terpantau sudah aktif dan memasuki wilayah Papua Selatan sejak bulan Juli 2022 hingga pertengahan bulan September 2022 dengan kondisi suhu muka laut di perairan Indonesia Timur terutama perairan sekitar Papua terpantau sepanjang bulan Maret – Agustus 2022 berada di kategori Netral hingga hangat berkisar  0.25 0C s/d +2.0 0C. Kondisi ini berpotensi meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah Papua Selatan. Sehingga prakiraan awal musim hujan 2022/2023 ini akan terjadi diakhir bulan September yakni distrik Ilwayab, Ngguti, Kaptel, Muting, dan Elikobel dan akhir bulan November diprakirakan terjadi di ZOM 11 yaitu distrik  Waan dan Tubang, ZOM 12 di disritk Tabonji, Kimaam, Okaba, Malind, Kurik, Jagebob, dan Tanah Miring, kemudian ZOM 13 yaitu distrik Merauke, Sota, Naukenjerai, dan Semangga serta satu wilayah ZOM yang masih mengalami musim hujan hingga Informasi Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 ini diberikan, yakni ZOM 6 yaitu di kabupaten Nduga.

Untuk itu pemerintah Daerah dan masyarakat bisa mempersiapkan semuanya dengan detail. Daerah – daerah yang setiap tahun selalu menjadi langganan kejadian banjir bisa mendapatkan perhatian khusus.

“ Bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak puncak musim hujan terhadap bencana hidrometeorologi,” pungkasnya.[JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *